Senin, 27 Juli 2020

Pentingnya Motivasi Belajar


    Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar. Hanya dengan belajarlah Anda akan berkembang dan menjadi lebih baik.    
    Kata motivasi belajar dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (pintrich, 2003).
    Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2000).
    Belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai sutu hasil dari latihan atau pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

    Jadi motivasi belajar adalah keseluruhan yang penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
    Menurut Brophy (2004), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, yaitu:
a. Harapan guru
b. Instruksi langsung
c. Umpan balik (feedback) yang tepat
d. Penguatan dan hadiah
e. Hukuman

    Sebagai pendukung kelima faktor di atas, Sardiman (2000) menyatakan bahwa bentuk dan cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar adalah:
a. Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.
b. Persaingan/kompetisi.
c. Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
d. Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
e. Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama kalau terjadi kemajuan.
f. Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan bentuk penguatan positif.

Cara Mempertahankan Motivasi Belajar
    Begitu kita termotivasi untuk belajar, salah satu kunci keberhasilan adalah menjaga kita tetap termotivasi. Harus dipahami bahwa motivasi mengalir dan dapat mengalami pasang surut. Sesuatu yang menimbulkan motivasi hari ini, mungkin esok hari tidak lagi memotivasi kita. Untuk tetap menjaga agar kita tetap termotivasi ikuti beberapa tips berikut ini:
1. Gunakan Motivasi Internal dan Eksternal
Motivasi dari dalam sifatnya lebih permanen daripada motivasi dari luar (misalnya imbalan financial, nilai). Namun, untuk mencapai sasaran belajar, kita memerlukan keduanya. Fokuskan pada motivasi dari luar (misalkan nilai) agar kita dapat mulai tertarik untuk belajar. munculnya ketertarikan menandakan kita telah memiliki motivasi dari dalam. Dalam belajar tentunya motivasi dari dalam ini lebih menginginkan karena akan menyebabkan proses pembelajaran yang lebih dalam, namun seringkali motivasi dari dalam ini tumbuh setelah diawali dari motivasi dari luar.

2. Bentuklah Kelompok Belajar
Belajar bersama dapat menimbulkan motivasi yang besar sehingga membantu kita mencapai sasaran. Sebaliknya, kita akan malas bahkan malu untuk belajar diantara teman-teman yang sedang bermain sambil tertawa-tawa. Teman yang rajin akan membuat kita merasa belajar serius adalah biasa. Rencanakan apa yang akan dilakukan pada saat belajar bersama, misalnya mengerjakan soal latihan, memperkirakan soal ujian dan mencari jawabannya.

3. Berpeganglah Pada Rencana Waktu
Adanya rencana waktu sebagai pegangan dapat membantu meningkatkan motivasi kita. Bila kita merasakan motivasi mulai surut (biasanya pada pertengahan semester), upayakan dengan keras agar kita dapat tetap berpegang pada rencana waktu. Dengan ini, kita akan mendapati bahwa motivasi dapat kembali diraih. Paling tidak untuk menyelesaikan tugas sesuai rencana.

4. Ambil Jeda Pada Saat Belajar
Kita tidak mungkin belajar terus-menerus selama tiga jam. Strategi yang baik yang perlu kita terapkan adalah setiap belajar 50 menit ambil jeda 10 menit. Sebagian orang memerlukan jeda setelah belajar 30 menit. Tapi karena belajar 30 menit tidak terlalu lama, maka istirahatnya tidak lebih dari 5 menit. Setelah suatu waktu belajar yang panjang (misalnya 4 jam diselingi jeda), kita dapat mengambil jeda 1 atau 2 jam dengan melakukan kegiatan ekstrakurikuler. Adanya jeda ini akan mencegah kejenuhan yang dapat menurunkan motivasi.

Sumber
Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra

0 komentar:

Posting Komentar