Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin adalah sikap mental yang
mengandung kerelaan mematuhi semau ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku
dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Disiplin belajar adalah membiasakan
diri dalam menuntut ilmu dengan tugas belajar setiap saat dan tidaka memaksakan
untuk belajar sehari penuh tapi dengan belajar sedikit demi sedikit
Tujuan
Disiplin Belajar
Tujuan disiplin belajar adalah menjadikan
peraturan yang ada di sekolah sebagai pendukung untuk giat belajar dan bukan
sebagai alat untuk mencambuk demi masa depan
Hal-hal yang harus
Diperhatikan untuk Disiplin belajar
a. Mengerti
maksud dan tujuan memasuki suatu sekolah, tidak hanya sekedar untuk diketahui
oleh teman.
b. Sekolah
bertujuan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan bukan untuk teman-teman
c. Belajar
harus siap mental agar kelak bila ada sulitnya pelajaran sudah siap menerima
kenyataan di sekolah.
d. Harus
mengikuti segala peraturan dan benar mengikuti pelajaran dengan kesungguhan
hati
e. Memiliki
sopan santun terhadap guru, orang tua, keluarga dan masyarakat
f. Tidak
hanya mau menanggungnya sendiri
Sebagai
seorang pelajar kita semua mempunyai tugas utama yaitu belajar. Proses belajar
yang baik diharapkan akan dapat menghasilkan prestasi yang optimal. Oleh karena
itu kita perlu memikirkan kebiasaan dan cara belajar yang baik agar dapat
memperoleh hasil sesuai dengan yang kita harapkan.
Sebelum
melakukan kegiatan belajar, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara
lain sebagai berikut :
1. Diri
Sendiri
a. Kita
harus menumbuhkan rasa senang terhadap pelajaran yang akan kita pelajari. Hal
ini sangat membantu dalam rangka menumbuhkan semangat belajar ( motivasi ) yang
akan membuat kita dapat menikmati belajar dan tidak cepat bosan.
b. Menumbuhkan
rasa senang terhadap guru . Hal ini penting sekali karena apabila kita tidak
senang terhadap guru maka secara langsung kita tidak akan dapat menerima
pelajaran dengan baik dan tentunya kita tidak akan dapat berkonsentrasi dengan
baik.
c. Badan
harus sehat dengan makan dan olah raga teratur. Badan yang sehat akan sangat
membantu dalam proses belajar karena kita dapat belajar tanpa gangguan pusing,
mual atau gangguan kesehatan yang lain. Seperti pepatah, “ Di dalam badan
yang sehat terkandung jiwa yang kuat”, dengan demikian kita akan dapat
belajar dengan baik.
d. Menumbuhkan
rasa percaya diri bahwa kita bisa melakukannya.. Munumbuhkan optimisme sangat
penting untuk menumbuhkan semangat belajar, sedangkan pesimisme ( tidak percaya
diri ) akan cenderung melemahkan semangat.
2.
Tempat Belajar
a. Sediakan
tempat yang teratur.
Teratur dan
dipersiapkan untuk belajar dan tidak bercampur dengan kegiatan yang lain.
Tempat diatur dengan baik sehingga menjadikan kita mudah mendapatkan apa yang
kita butuhkan.
b. Hindari
tempat yang berangin.
Tempat yang
terlalu banyak angina akan cepat menimbulkan rasa kantuk dan tentunya juga
kurang baik bagi kesehatan.
c. Harus
ada penerangan yang baik.
Penerangan yang
baik penting sekali untuk kesehatan mata. Penerangan yang kurang akan
mengganggu penglihatan dan mata cepat lelah. Sebaiknya menggunakan lampu neon
dengan jarak yang cukup dengan meja belajar kita.
d. Usahakan
tempat yang tenang dari keramaian anak-anak.
Ketenangan akan
memudahkan kita berkonsentrasi terhadap materi pelajaran. Tentunya juga akan
lebih baik apabila jauh dari kegiatan anak-anak agar kita tidak terganggu
dengan suara berisik anak-anak yang sedang bermain.
e. Mengatur
tempat dengan rapi.
Tempat yang rapi
akan membuat kita nyaman dalam belajar dan kenyamanan itu akan membuat kita
betah atau tidak cepat bosan .( Suasana yang berantakan dan kotor akan membuat
kita malas belajar).
3. Bahan
Pelajaran.
a. Menentukan
bahan yang akan dipelajari, tidak campur baur.
Menyelesaikan
masalah satu persatu lebih baik dibandingkan dengan menyelesaikan beberapa masalah
sekaligus. Demikian juga dengan belajar satu bidang studi tertentu satu waktu,
baru selanjutnya belajar bidang studi yang lain akan lebih baik.
b. Mentaati
ketetapan diri sendiri.
Kita harus dapat
mentaati aturan yang kita buat sendiri, misalnya kita akan belajar selama 20
menit, tapi berulang-ulang. Jadi kita harus mentaati waktu tersebut, tidak
diselingi dengankegiatan lain yang kurang perlu misalnya ngobrol, menonton
televisi, dsb.
c. Menyediakan
alat yang dibutuhkan dalam pelajaran tersebut.
Menyiapkan
peralatan yang mungkin dibutuhkan dalam belajar , misalnya, mistar, pulpen,
pensil, penghapus, jangka, buku-buku referensi. Maksudnya adalah agar kegiatan
belajar kita tidak terputus, karena mencari alat yang dibutuhkan.
4.
Waktu Belajar.
Waktu
belajar disesuaikan dengan jadwal atau kegiatan kita masing-masing. Oleh karena
itu penting sekali membuat program belajar atau jadwal belajar kita
sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan yang satu tidak berbenturan
waktunya dengan kegiatan yang lain. Sehingga dalam belajarpun kita akan tenang
karena memang sudah kita rencanakan waktunya.
Berikut
ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku
bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :
1.
Tetapkan Prioritas !
Kalau
banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan
dikerjakan. Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya
menurut tingkat urgensi.
2.
Jangan Membenani diri dengan jadwal yang
berlebihan !
Lakukanlah
perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang
harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3.
Luangkah waktu untuk membiasakan diri
menjadi teratur !
Menjadi
teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
4.
Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu
untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
5.
Jangan Menunda-nunda !
Banyak
orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi
terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya,
menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan buruk.
5. Istirahat.
Istirahat yang baik bukan masalah lamanya istirahat
tetapi kualitas istirahat tersebut. Istirahat yang paling adalah tidur. Jadi
setelah belajar sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang berat yang menyita
pikiran, agar apa yang baru saja kita pelajari dapat tersimpan baik dalam
ingatan kita. Cara belajar yang baik juga akan menentukan hasil yang akan kita
dapatkan, misalnya seperti berikut.
a. Apabila
sudah memiliki cara belajar yang sesuai sebaiknya dilanjutkan.
Tiap orang
adakalanya memiliki cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Hal ini
dimungkinkan karena manusia memiliki type yang berbeda yatiu type auditif ,
visual, dan kenestetik ( psikomotorik).
Ada seorang yang
dapat belajar dengan baik yaitu dengan cara mendengarkan, ada yang dengan cara
melihat, dan adapula yang harus mempraktekkan. Kita harus mengenali type diri
kita sehingga dapat menerapkan cara belajar yang tepat.
b. Bagi
yang sulit belajar ada beberapa cara yang dapat dicoba, antara lain sebagai
berikut:
1)
Baca keseluruhan dalam satu bab, sambil
menandai hal yang penting. Menandai bagian yang penting dengan cara menggaris
bawahi atau dengan spidol/stabile berwarna agar kita mudah mencarinya.
2)
Membaca sambil menulis pokok-pokoknya
dalam catatan.
Yaitu dengan
menyediakan buku khusus ringkasan yang berisi pokok- pokok dari materi yang kita pelajari.
3)
Mempelajari pokok-pokoknya saja.
Dengan mempelajari
bagian-bagian yang penting kemudian berusaha memberikan pengembangan dengan
bahasa kita sendiri agar kita mudah untuk memahaminya.
4)
Membuka kembali bagian yang lupa
Berusaha mengingat
apa yang kita pelajari dari bagian yang penting dan apabila lupa kita dapat
membuka kembali buku yang sebelumnya
sudah kita berikan tanda.
5)
Menggunakan simbol-simbol tertentu untuk
memadai.
Simbol yang
dimaksud adalah symbol khusus yang mudah kita mengerti, misalnya dengan
menggunakan spidol warna merah untuk hal yang sangat penting dan sulit, spidol
kuning untuk penjelasannya dan sebagainya. Atau dengan gambar-gambar tertentu
yang memudahkan ingatan kita.
6)
Mempraktikkan dan berlatih mengerjakan
soal.
Bidang studi
tertentu memerlukan praktik untuk memperjelas teori, misalnya: matematika, IPA,
olahraga, ketrampilan dan sebagainya.
Pelajaran
matematika misalnya, apabila kita sering
latihan mengerjakan soal maka akan lebih mudah mengerti atau memahami materi.
Juga untuk pelajaran olah raga , ada gerakan –gerakan tertentu yang harus
dipraktekkan dengan benar agar tidak terjadi cedera.
7)
Menanyakan kepada guru.
Keberanian untuk
bertanya harus ditumbuhkan pada diri siswa. Seperti halnya pepatah, “ malu
bertanya sesat dijalan”, artinya apabila tidak mau bertanya padahal kita
tidak tahu maka akan mengalami kesulitan. Bertanya bukan berarti
bodoh, tetapi untuk menjelaskan masalah. Pastilah Bapak/Ibu guru akan
senang apabila siswa berani bertanya apabila ada hal yang belum jelas.
SUMBER
1. Slamet,
dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 8, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan
(games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
0 komentar:
Posting Komentar